Bapakku memang seorang
bapak. Inilah yang
beliau curahkan untuk anaknya. Tidak pernah ada larangan tehadap apa yang kami
kerjakan selama kami dapat mempertanggungjwabkan dan murka beliau manakala kami
terlihat santai tanpa mempunyai rencana apa yang akan kami lakukan. Satu hal
yang telah terpatri dalam diriku sesuai pesan beliau “Nduk,kamu dalam hidup itu harus
mengetahui tentang segala dan mengetahui segala tentang sesuatu”. Jadi dalam
hidup ini jangan bertindak setengah-setengah, sebisa mungkin kita pernah mencoba
sesuatu hal dalam kehidupan, tetapi manakala kita telah menekuni sesuatu hal
dalamilah sampai sekecil-kecilnya.
Banyak orang yang tidak
mempunyai keyakinan bahwa faktor terpenting untuk meraih sukses adalah sikap
kita, bagaimana kita memandang segala sesuatu dengan pandangan positif sehingga
akan timbul keberanian, kekuatan dan kebulatan tekad untuk meraih sukses. Jadi
untuk meraih sukses bukan hanya pada keberuntungan semata atau masalah teknis.
Bila sikap kita telah terbentuk maka sesuatu itu harus diraih dengan totalitas,
jika kita hanya setengah hati maka rawan untuk dapat meraih keberhasilan. Nah disinilah
kegagalan yang terjadi akibat sesuatu dikerjakan dengan asal-asalan, tanpa
keterampilan yang memadai, dan tidak fokus. Hakekat totalitas itu sendiri bahwa
kita harus bekerja dengan hati, artinya menyenangi apa yang kita kerjakan,
menggunakan pikiran, artinya fokus pada apa yang kita kerjakan dan tindakan
bahwa kerja kita harus diringi dengan kemampuan yang mumpuni, terampil dan
penuh tanggung jawab.
Mungkin ini sepenggal motivasi yang dapat saya petik dari Bapak, dengan beban yang berat tetapi
segala totalitas dilakukan untuk menggapai apa yang menjadi mimpi.
0 komentar