Minggu, 11 Januari 2015

Untuk Sebuah Pertemanan

sebuah pertemanan itu seperti apa?
Haruskah ada kecemburuan dan kegalauan di dalamnya?(hening)
Entahlah.
"Buatku, terkadang bukan karena kita acuh maka pertemanan itu menjadi retak. Karena pada kenyataannya, aku masi tetap di sini. Masih menjadi seseorang yang sama seperti yang dulu mereka kenal. Hanya saja, merekalah yang perlahan menjauh."

"Sama. Aku pun begitu."
"Teman adalah rasa nyaman. Di mana aku melukis pelangi, dan kau menyempurnakan warnanya. Di mana aku mengeja hujan, dan kau menyatukannya. Di mana aku meraba dalam gelap, dan kau meneranginya."

Rasanya sulit membayangkan, bahwa suatu saat aku pun harus menuliskan tentang sebuah kehilangan. Sebuah jarak dalam lintasan ruang dan waktu tak pernah menjadi beban bagi tiap pertemanan  dan genggaman tangan. Membunuh tiap-tiap penat dan kerinduan yang tak pernah mampu kuberi nama dalam sebuah jeda. Ada tawa yang tak pernah mampu kau mengerti bahasanya, ada kisah-kisah yang tak pernah kau tau indahnya, ada sesak yang terhempas dan enyah saat bersamanya. 




Menembus tiap batas dan kecanggungan. Melawan tiap kesepian yang terasa memuakkan. Lalu seperti sebuah garis, yang kemudian menghilang ke belakang. Menyematkan tiap-tiap kenangan pada nama-nama yang tersimpan hangat. KAMI. Ah, kau takkan pernah mengerti. Betapa nyamannya bersandar pada sosok-sosok yang kau sayangi meski tak kau jumpai. KAMI. Nama-nama yang terus kurajut, kuucapkan, dan kukunci perlahan pada sebuah ruang yang....ahh, sekali lagi kau takkan pernah mengerti.
Terimakasih atas pertemanan yang hangat  ini. Kalian tau? Menemukan senyuman hangat yang menenangkan dalam setiap kehilangan, adalah seperti merasakan kehadiran tangan Tuhan pada setiap permohonan....
 



  • Mereka yang terus menyemangatiku, mengantarkanku pada arah jalan pulang yang tak lagi tersesat. Menegakkanku dan membantuku tetap tersenyum dalam banyak waktu.
  • Seseorang yang ikut dalam kepanikan meski ia sendiri pun tak mengerti benar tentang apa yang terjadi. Bahkan membantuku menjelaskan, hingga aku tak jadi tenggelam oleh sebuah amarah.
  • Seseorang yang teramat sangat spesial dalam kisah pertemananku, seseorang yang selalu ada dalam tiap kebisingan di ruang itu. Menjadi tempat bagi tiap kisah dalam perjalananku. Menjadi tempat sampah bagi tiap ketakutanku.   
   

Akan ada segudang kerinduan untuk tiap kenangan yang tertinggal di sudut kita berdiri bersama.Semoga kelak kita di takdirkan untuk bertemu kembali dalam sebuah urutan waktu :D
Betapa pertemanan itu benar-benar tanpa syarat...
ketika melihatnya terbatas...
tapi aku tau cintanya luas dan bebas...
Ini tentang aku dan XII Bahasa ...


                                      





Load disqus comments

0 komentar